Judul : Proviso⠀
Penulis : Suzie Rain⠀
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Romance
Halaman : 260
⠀⠀
𝐋𝐢𝐤𝐚 𝐥𝐢𝐤𝐮 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐀𝐣𝐞𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐡𝐢𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐨𝐩𝐢. ⠀
⠀
𝐒𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐭𝐚𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧.⠀
⠀
_ _ _ _⠀
BLURB
⠀
Kecintaan Ajeng pada kopi membuatnya ingin membuka kafe sendiri. Ayahnya mendukung cita-cita Ajeng tersebut asalkan ia menemukan biji kopi terbaik dan resep terenak.⠀
⠀
Dalam pencarian itu, takdir menuntun langkah Ajeng ke kafe Omega. Di sana, ia banyak belajar tentang kehidupan, persahabatan, dan cinta. Sayang, urusan cinta justru menghalangi Ajeng menggapai cita-cita.
Jadi, mana yg harus Ajeng pilih?
_ _ _ _
IMPRESSION & CHARACTER.
Proviso bukan buku pertama mengangkat tema tentang kopi yang kubaca. Sebelumnya ada Espresso karya Bernard Batubara.
Aku terkesan bagaimana penulisnya meramu cerita Lulu dan dunia Espresso. Detail banget.
Bab pembuka Provisio ini cakep. Menjerat. Dan semua tentang kopi. Penulis menguasai banget istilah pembuatan kopi, dari cara meraciknya, juga macam-macam biji kopi pilihan. Tehee. Bahkan sub judul di tiap bab juga dikasih nama-nama istilah perkopian?⠀
I'm not coffee addict. Aku benci kopi. Sering kena maag setiap habis nyicip minuman hitam pekat ini. Jadi saat Ajeng mengatakan kalau penyebab maag bukan karena kopi. Tapi cara meracik kopi tersebut. Wow. Benarkah?
⠀
However.
Covernya tak kalah cakep. Dominasi warna cokelat dengan ilustrasi cewek lagi merenung di depan cangkir kopi yang mengepulkan asap. Aku asumsikan itu adalah Ajeng.⠀
⠀
Karakter Ajeng yang penuh tekad. Pantang menyerah. Dan sangat kecanduan kopi hingga nekat mengikuti kompetisi meracik kopi. Aku suka. Hanya saja, begitu cerita memasuki babak kehidupan cinta Ajeng malah mengaburkan pokok keseluruhan cerita.
Kenapa?⠀
⠀
Banyak yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan yang tak memengaruhi isi buku. Misal; percakapan Ajeng dan Dena, sahabatnya. Ini si Dena agak annoying. Lalu satu insiden yg menimpa Ajeng bikin aku mukul jidat. So dramatic.
⠀
Gerry nyaris jadi favoritku. Tampilannya yang udah gondrong, charming. Yeah. Sebelum ia kena panah asmara dan menjadi bucin. Kemudian ada Adit, yang kemunculannya, kurasa sebagai pelengkap saja, sama seperti si bule, Ian. ⠀
⠀
Untuk apa mereka adaaaaaaaaaa? ⠀
⠀
Mungkin supaya konflik cinta Ajeng makin dahsyat?
Sungguh itu tidak perlu. Aku cuma pengin tahu soal rahasia biji kopi pilihan dan racikan terenak. Apakah itu beneran ada. Atau cuma analogi kehidupan Ajeng yang sang Ayah maksud?
RATING ⠀
⠀
Kamu yang suka genre young adult, gak boleh ketinggalan baca buku terbaru dari gramedia ini. Ajeng akan membuatmu konsisten memperjuangkan impian, meskipun banyak rintangan yang menghadang.
Apakah di antara kamu ada yang sudah baca dan kurang setuju dengan ulasanku? Silakan komen di bawah, ya ⬇️
⠀
Rate : 3/5 🌠⠀
WHERE TO READ
Sepertinya Proviso belum tersedia versi cetaknya (?) Tapi kamu bisa baca di Gramedia digital ⤵️ dengan mengunduh di playstore ▶️📲
⠀
⠀
0 komentar:
Posting Komentar